BIOGENETIK ALKALOID PADA MAKHLUK HIDUP
Pada blog saya sebelumnya sudah dijelaskan mengenai
pemanfaatan potensi alkaloid untuk makhluk hidup sekarang kita akan membahas
mengenai biogenetik dimana alkaloid ini berasalah dari sejumlah asam amino
yaitu ornitin dan lisin yang dapat turunannya adalah alisiklik, jadi
fenilalanin dan tirosin ini termasuk alkaloid jenis isokuinolin dan triftopan
dimana nantinya ia akan dapat menurunkan alkaloid indol. Disini reaksi utama
yang dapat mendasari biosintesis dari senyawa alkaloid reaksi mannich antara
suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau
fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan
metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis
alkaloid.
disini salah satu contoh senyawa dari alkaloid piridin adalah nikotin :
sifat dari nikotin ini terdapat pada suhu kamar karena tidak mengandung oksigen sehingga ia dapat bersifat cair. tumbuhan dari nikotin ini adalah daun tembakau yang mana dapat digunakan baik untuk kesehatan maupun dalam pembuatan rokok.
gambar mekanisme nikotin dalam tembakau
disini salah satu contoh senyawa dari alkaloid piridin adalah nikotin :
sifat dari nikotin ini terdapat pada suhu kamar karena tidak mengandung oksigen sehingga ia dapat bersifat cair. tumbuhan dari nikotin ini adalah daun tembakau yang mana dapat digunakan baik untuk kesehatan maupun dalam pembuatan rokok.
gambar mekanisme nikotin dalam tembakau
gambar.biosintesis nikotin
Pada biosintesis nikotin, cincin pirolidin berasal dari asam amino
ornitin dan cincin piridin berasal dari asam nikotinat yang ditemukan dalam
tumbuhan tembakau. Gugus amino yang terikat pada ornitin digunakan
untuk membentuk cincin pirolidin dari nikotin.
Pada biosintesis nikotin diatas dijelaskan bahwa terdapat 2 jalur dimana ada jalur pembentukkan sebelah kiri pyridine yang terletak disebelah kiri sedangkan pembentukkan pyrrolidine yang terletak disebelah kanan. Disini dijelaskan bahwa pyridine berasal dari turunan niacin atau sering juga disebut asam nikotin sedangkan pyrrolidine berasal dari kation N-methyl-∆1-pyrrolidium dimana pada proses tahap akhir dari sintesis ini terdapat reaksi nicotinic acid yang diubah menjadi 2,5 – dihydropyridine, dimana sebelumnya melewati reaksi intermediate (reaksi antara) menjadi asam 3,6 – dihydronicotinic, yang selanjutnya beraksi dengan kation N-methyl-∆1-pyrrolidium (dari jalur kanan) membentuk nikotin.
permaslaahannya :
1. ada salah satu jenis dari biosintesis senyawa alkaloid yaitu reaksi mannich yang ingin saya tanyakan adalah mengapa pada reaksi mannich senyawa amina baik secara primer atau sekunder dapat digunakan sebagai aktivitas formaldehida ?
2. Mengapa nikotin yang terdapat dalam rokok dapat mempercepat
proses penyumbatan pembuluh darah? dan
jelaskan bagaimana tahap proses sintesisnya pada rokok sehingga bisa terjadi penyumbatan
pembuluh darah .
3. disini dijelaskan bahwa nikotin itu sangat banyak sekali sisi negatifnya salah satu contohnya pada saat kita merokok dimana dapat membuat tubuh kita menjadi rileks dan bersemangat yang ingin saya tanyakan bagaimana proses biogenetika nikotin yang terdapat pada rokok tersebut ?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Menurut saya reaksi mannich pada amina dapat digunakan aktivitas formaldehida, karena senyawa fenol merupakan senyawa yang memiliki atom hidrogen aktif sehingga dapat berkondensasi dengan formaldehida dan suatu amina untuk membentuk basa mannich.
BalasHapusSaya Agustri Manda sari (035) akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 menurut saya penyebab penyumbatan pembuluh darah ialah ksrna nikotin dapat menstimulasi sistem saraf simpatik sehingga mengatur respon dari pembuluh darah. Yang mana kemudian diantar ke seluruh tubuh dan terjadi penyempitan sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah. Semoga membantu
BalasHapus3. Pada proses biosintesis nikotin terdapat 2 yaitu, pembentukkan pyridine dan pembentukkan pyrrolidine. Disini dijelaskan bahwa pyridine berasal dari turunan niacin, sedangkan pyrrolidine berasal dari kation N-methyl-∆1-pyrrolidium dimana pada proses tahap akhir dari sintesis ini terdapat reaksi nicotinic acid yang diubah menjadi 2,5 – dihydropyridine, dimana sebelumnya melewati reaksi intermediate menjadi asam 3,6 – dihydronicotinic, lalu beraksi dengan kation N-methyl-∆1-pyrrolidium membentuk nikotin
BalasHapusmari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BalasHapusBONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.